Home

Minggu, 28 Oktober 2012

Inilah Foto Wiandra Devi Ozawa Cewek Cantik (Ozawa-nya Indonesia)

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 0 komentar
Setiap Orang Yang Mendengar Sebutan atau Nama Ozawa Sudah Barang Pasti Langsung Berpikiran Kepada Artis Jepang. Bukan hanya Didunia maya, nama dan sebutan untuk Ozawa sangat sensitif dengan Hal yang berbau BB. Coba anda Search melalui Google Search Enginee dengan Keyword Ozawa, Pastinya Yang Muncul di halaman Pencarian adalah Artikel-Artikel yang Berbau BB dari negara Jepang itu.

Foto Wiandra Devi Ozawa Cewek Cantik (Ozawa-nya Indonesia) - Untuk yang satu ini berbeda Profesi dengan Ozawa yang berasal dari Negara Japan itu, tetapi namanya ada kesamaan yaitu menggunakan Ozawa, dia adalah Wiandra Devi Ozawa.

Wiandra Devi Ozawa
bukalah seorang artis yang sering Mengisi Layar Televisi, bintang film ataupun seorang penyanyi. Namun dibalik semua itu Nama Wiandra Devi Ozawa Mulai ramai diperbincangkan di Dunia maya, mungkin karna wiandra memiliki wajah yang oriental, cantik, kecantikannya sedikit mirip dengan Artis JAV dan bukan hanya kemiripan dari Face tetapi juga memiliki nama yang sama yaitu Ozawa. mungkin karena itu Wiandra sampai dikagumi banyak orang pengguna internet, hal itu terbukti karena banyaknya bahasan yang membicarakan tentang wiandra Ozawa di berbagai situs jejaringan sosial seperti Facebook, twitter dan di Forum-Forum Online lainya hingga nama nya bisa dibilang terdepan di Mesin-mesin Pencarian seperti Google.com.

Mungkin anda belum begitu Mendengar tentang Wiandra Devi Ozawa, untuk itu disini saya coba share beberapa image atau foto-foto Wiandra yang saya kutip dari berbagai media.

Foto Wiandra Devi Ozawa Cewek Cantik (Ozawa-nya Indonesia)


Foto Wiandra Devi Ozawa Cewek Cantik (Ozawa-nya Indonesia)


Foto Wiandra Devi Ozawa Cewek Cantik (Ozawa-nya Indonesia)


Foto Wiandra Devi Ozawa Cewek Cantik (Ozawa-nya Indonesia)




sumber

SKRIPSI Pendidikan Bahasa Jepang: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DENGAN MODEL ARCS TERHADAP HASIL BELAJAR HURUF HIRAGANA SISWA SMK SMIP YPPT BANDUNG

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 0 komentar
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah dilatar belakangi oleh kesulitan siswa dalam mempelajari huruf Jepang, khususnya huruf hiragana. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kesulitan dalam mengingat huruf, kesulitan dalam membaca atau mengucapkannya, kesulitan dalam membedakan huruf, serta kesulitan dalam menulis huruf dengan urutan yang benar.  Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis memberikan solusi melalui pemberian motivasi dengan model ARCS dalam pembelajaran huruf hiragana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran serta pengaruh yang signifikan dari hasil belajar siswa dan mengetahui tanggapan siswa mengenai pemberian motivasi dengan model ARCS terhadap hasil belajar huruf hiragana.  Penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experimental” dengan desain eksperimen yang digunakan adalah “One Group Pretest-Posttest Design”. Sampel atau sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X AP (Akomodasi Perhotelan) 1 SMK SMIP YPPT Bandung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket.  Dari hasil analisis data diketahui bahwa pemberian motivasi dengan model ARCS terhadap hasil belajar huruf hiragana memberi pengaruh yang signifikan kepada siswa. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya guru memberikan motivasi terhadap siswa yang menunjukkan dengan perolehan t_hitung sebesar 30,55 yang lebih besar dari nilai signifikansi t_tabel 2,04 pada taraf 5% dan 2,76 pada taraf 1% pada nilai db= 29. Selain itu, dari data angket diketahui bahwa pemberian motivasi dengan model ARCS terhadap hasil belajar huruf hiragana ini pun mendapat tanggapan yang positif dari para siswa karena dapat meningkatkan semangat serta minat belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diharapkan bagi para pengajar dapat menggunakan pemberian motivasi dengan model ARCS dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya pembelajaran bahasa Jepang. Serta disarankan untuk menggunakan PTK (penelitian tindakan kelas) dalam pembelajaran bahasa Jepang, karena kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan hanya dalam satu pertemuan.

Daftar Isi s_jep_0801201_table_of_content.pdf
Bab I s_jep_0801201_chapter1.pdf
Bab II s_jep_0801201_chapter2.pdf
Bab III s_jep_0801201_chapter3.pdf
Bab IV s_jep_0801201_chapter4.pdf
Bab V s_jep_0801201_chapter5.pdf
Daftar Pustaka s_jep_0801201_bibliography.pdf

SKRIPSI KIMIA: PENGARUH LAMA PENYEDUHAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH ROSELA Hibiscus sabdariffa

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 0 komentar
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dalam teh berbahan dasar rosela (Hibiscus sabdariffa) yang dibuat pada suhu 60°C dengan menggunakan dua variabel yaitu lama penyeduhan / pembuatan teh dan lama penyimpanan teh pada suhu ruangan (±25°C). Aktivitas antioksidan teh dianalisis terhadap radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-pycrilhidrazyl) menggunakan Spektrofometer Vis dengan tiga variasi lama penyeduhan yaitu 20, 30 dan 40 menit dan diukur selama 3 hari berturut-turut mulai dari waktu pembuatannya. Hasil pengukuran menunjukan bahwa aktivitas antioksidan terbaik terjadi pada teh yang dibuat dengan lama penyeduhan 20 menit pada hari ke-0 yaitu 83,25%. Semua sampel teh rosela yang dibuat dengan lama penyeduhan baik 20 menit, 30 menit, maupun 40 menit, yang disimpan dalam suhu ruangan mengalami penurunan aktivitas antioksidan setiap harinya. Penulis menggunakan metode analisis ragam percobaan berfaktor dua faktorial dengan taraf signifikansi 5 % untuk mengetahui signifikansi variabel lama pembuatan dan lama penyimpanan teh terhadap aktivitas antioksidannya. Penulis menemukan bahwa kedua variabel tersebut menunjukan signifikansinya terhadap aktivitas antioksidan dalam teh berbahan dasar rosela.

Daftar Isi s_kim_055622_table_of_content.pdf
Bab I s_kim_055622_chapter1.pdf
Bab II s_kim_055622_chapter2.pdf
Bab III s_kim_055622_chapter3.pdf
Bab IV s_kim_055622_chapter4.pdf
Bab V s_kim_055622_chapter5.pdf
Daftar Pustaka s_kim_055622_bibliography.pdf

SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA RANAH KOGNITIF

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 0 komentar
Penelitian ini didasari oleh masih rendahnya hasil belajar siswa salah satu SMA Swasta di kota Bandung. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan di kelas X pada salah satu SMA Swasta di kota Bandung diperoleh data mengenai nilai rata-rata ulangan pelajaran fisika  untuk materi besaran, satuan dan pengukuran yaitu 52,95. Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi standar KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Kurangnya pemahaman serta ketertarikan siswa dikarenakan siswa kurang diberi kesempatan untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment, yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol). Desain yang digunakan adalah one group pre test post test design dengan sampel siswa SMA kelas X di salah satu SMA di kota Bandung. Dari hasil penelitian, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pretest dan postest. Hasil pretest rata-rata hanya mencapai nilai 44,36, sedangkan hasil postestnya mencapai 69,81. Dengan hasil ini disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan. Kata Kunci:  Kooperatif Learning Tipe STAD - Hasil Belajar - Ranah Kognitif.

Daftar Isi s_fis_053843_table_of_content.pdf
Bab I s_pem_0707827_chapter1(2).pdf
Bab II s_fis_053843_chapter2.pdf
Bab III s_fis_053843_chapter3.pdf
Bab IV s_fis_053843_chapter4.pdf
Bab V s_fis_053843_chapter5.pdf
Daftar Pustaka s_fis_053843_bibliography.pdf

SKRIPSI Psikologi: PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 1 komentar
Penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan yang berkembang di era globalisasi di mana tantangan dan persaingan dalam berbagai aspek kehidupan semakin ketat, salah satunya persaingan di dunia pendidikan yang semakin kompetitif. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, siswa diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Permasalahan yang berkaitan dengan kreativitas di sekolah masih sering ditemui siswa yang belum berani mengemukakan ide/gagasan atas suatu penyelesaian masalah; siswa belum berani mengajukan pertanyaan, saat menemui kesulitan dalam belajar; siswa belum berani mengemukakan ide/gagasan yang relatif berbeda dengan orang lain; siswa belum berani untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang berbeda dengan orang lain; siswa menunjukkan tidak percaya diri; siswa tidak menghargai pendapat orang lain; siswa masih merasa takut gagal/takut dikritik orang lain. Hal ini dimungkinkan oleh kurangnya pemahaman siswa akan potensi kreatifnya dan kurangnya motivasi yang diberikan guru pada aktivitas belajar yang mengarah pada pengembangan kreativitas. Salah satu upaya untuk membantu individu agar memiliki kreativitas belajar yang baik ialah melalui pemberian layanan bimbingan belajar di sekolah. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan kreativitas belajar siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian akan dijadikan rumusan program bimbingan belajar hipotetik untuk mengembangkan kreativitas belajar siswa melalui layanan bimbingan di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Kota Bandung tahun ajaran 2011-2012 memiliki kreativitas belajar pada kategori sedang. Artinya sebagian besar siswa cukup kreatif pada keseluruhan aspek kreativitas belajar. Program yang dihasilkan penelitian ini masih bersifat hipotetik. Oleh sebab itu peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengujicobakannya sehingga diketahui tingkat efektivitas program tersebut.


Daftar Isi s_pbb_054803_table_of_content.pdf
Bab I s_pbb_054803_chapter1.pdf
Bab II s_pbb_054803_chapter3.pdf
Bab III s_pbb_054803_chapter3.pdf
Bab IV s_pbb_054803_chapter4.pdf
Bab V s_pbb_054803_chapter5.pdf
Daftar Pustaka s_pbb_054803_bibliography.pdf













































          

SKRIPSI Psikologi: PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI REMAJA YANG MENGALAMI KECANDUAN INTERNET

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 0 komentar
Penelitian ini dilatari oleh fenomena kecanduan internet yang terjadi dikalangan remaja indonesia.  Kecanduan internet merupakan sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online (Young, 1998). Young (Essau, 2008) juga menyatakan bahwa kecanduan internet sama seperti perilaku kecanduan lainnya, yang berisi tingkah laku yang kompulsif, kurang tertarik terhadap aktivitas-aktivitas yang lain, dan meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika berusaha untuk menghentikan tingkah laku tersebut. Salah satu penyebab terjadinya kecanduan adalah adanya kegagalan individu dalam melakukan kontrol terhadap perilaku (Mark, Murray, Evans, & Willig, 2004). Kontrol diri merupakan kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif (Goldfried dan Merbaum dalam Lazarus, 1976). Perilaku kecanduan internet pada siswa ini berkembang pada proses lingkungan , salah satunya adalah lingkungan sekolah. Salah satu layanan psikologis yang ada disekolah adalah layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data empiris profil kontrol diri siswa yang mengalami kecanduan internet sebagai dasar penyusunan program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kontrol diri remaja yang mengalami kecanduan internet. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) kontrol diri siswa yang mengalami kecanduan internet sebagian besar berada pada kategori sedang, rendah dan tinggi.(2) semua aspek kontrol diri siswa yang mengalami kecanduan internet berada pada kategori sedang.(3)rumusan program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kontrol diri remaja yang mengalami kecanduan internet. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kontrol diri remaja yang mengalami kecanduan internet secara umum berada pada kategori sedang sampai rendah. Dengan demikian perlu kiranya menyusun serangkaian program bimbingan pribadi sosial yang dapat meningkatkan kontrol diri remaja yang mengalami kecanduan internet. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya sebaiknya membandingkan gambaran umum tingkat kontrol diri remaja yang mengalami kecanduan internet berdasarkan jenis kelamin agar hasilnya lebih menyeluruh, menggunakan metode penelitian kualitatif, dan melaksanakan uji coba empiris program bimbingan bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kontrol diri remaja yang mengalami kecanduan internet.

Daftar Isi s_ppb_0700915_table_of_content(1).pdf
Bab I s_ppb_0700915_chapter1(1).pdf
Bab II s_ppb_0700915_chapter2(1).pdf
Bab III s_ppb_0700915_chapter3(1).pdf
Bab IV s_ppb_0700915_chapter4(1).pdf
Bab V s_ppb_0700915_chapter5(1).pdf
Daftar Pustaka s_ppb_0700915_bibliography(1).pdf

SKRIPSI Pendidikan Kimia: ANALISIS HASIL BELAJAR LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA SMP/MTS PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD

Posted by Arfiyan Setiawan | On: , | 0 komentar
Pembelajaran kimia meliputi level makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Hingga saat ini, penelitian-penelitian yang dilakukan seringkali membahas mengenai level mikroskopik saja. Namun, penelitian yang dilakukan dengan mengintegrasikan ketiga level tersebut masih sedikit dilakukan. Bahkan pada materi perubahan wujud, penelitian yang mengintegrasikan ketiga level tersebut baru mengenai buku teks-nya saja. Oleh karena itu, menjadi hal yang menarik untuk dikaji mengenai hasil belajar siswa pada ketiga level tersebut. Dalam upaya menjawab pertanyaan ini, telah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik Siswa SMP/MTs pada Materi Perubahan Wujud”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan subjek penelitiannya siswa SMP dan MTs kelas VII pada tiga SMP/MTs Negeri di Kota Cirebon. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis, angket, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Hampir separuh (43,45%) siswa SMP/MTs telah mengetahui level makroskopik dari materi perubahan wujud, (2) Tidak ada (0%) siswa SMP/MTs yang mampu memahami secara utuh level mikroskopik materi perubahan wujud baik secara tulisan maupun secara gambar model partikel, (3) Sebagian Kecil (0,70%) siswa SMP/MTs yang menguasai level simbolik pada materi perubahan wujud.

Daftar Isi s_kim_0606323_table_of_content(1).pdf
Bab I s_kim_0606323_chapter1(1).pdf
Bab II s_kim_0606323_chapter2(1).pdf
Bab III s_kim_0606323_chapter3(1).pdf
Bab IV s_kim_0606323_chapter4(1).pdf
Bab V s_kim_0606323_chapter5(1).pdf
Daftar Pustaka s_kim_0606323_bibliography(1).pdf