Daftar Isi | s_kim_0801335_table_of_content.pdf |
Bab I | s_kim_0801335_chapter1.pdf |
Bab II | s_kim_0801335_chapter2.pdf |
Bab III | s_kim_0801335_chapter3.pdf |
Bab IV | s_kim_0801335_chapter4.pdf |
Bab V | s_kim_0801335_chapter5.pdf |
Daftar Pustaka | s_kim_0801335_bibliography.pdf |
Minggu, 28 Oktober 2012
SKRIPSI Pendidikan Kimia: KITOSAN DARI CANGKANG RAJUNGAN Portunus pelagicus SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON PADA KONDISI SESUAI PIPA SUMUR MINYAK BUMI
Pada pertambangan minyak bumi, minyak mentah yang dihasilkan mengandung
garam-garam klorida, sulfat, dan karbonat; asam-asam organik dengan
massa molekul rendah; dan gas yang bersifat asam sehingga dapat
dipastikan bahwa pipa yang digunakan dalam sumur produksi minyak bumi
sangat rentan terhadap korosi. Dalam penelitian ini untuk menghambat
laju korosi digunakan kitosan yang diperoleh dari cangkang rajungan.
Pada cangkang rajungan mengandung senyawa kithin yang dapat diproses
menjadi kitosan melalui tahap deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi
dan deasetilasi. Kitosan yang diperoleh memiliki derajat deasetilasi
sebesar 67,20%. Metode yang digunakan untuk menguji aktifitas inhibisi
kitosan adalah EIS (Electrochemical Impedance Spectroscopy) dan
polarisasi Tafel. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa efisiensi
inhibisi kitosan mencapai 82,85% pada konsentrasi maksimum 100 ppm dan
suhu 65°C. Interaksi antara permukaan logam dengan molekul inhibitor
adalah fisiosorpsi dengan nilai ΔGads sebesar -24,536 kJ/mol mengikuti
isotherm Freundlich. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kitosan
dari cangkang rajungan dapat digunakan sebagai inhibitor korosi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar